Apresiasi Prestasi Major 9, Sompie: Kolintang Patut Digelorakan Pada Anak Muda Sejak di Bangku Sekolah

MANADO, Zonaakurat.com – Sekelompok anak muda dari Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) yang tergabung dalam Major 9 mampu tampil memukau hingga meraih juara 3 dalam ajang Indonesia’s Got Talent 2023.

Talenta yang dimiliki Major 9 yang mampu mengharumkan nama daerah Sulut ditingkat nasional dengan penampilan seni budaya Minahasa melalui alat musik tradisional musik kolintang mendapat apresiasi luar biasa dari Irjen Pol. (Purn) Dr. Ronny Sompie.

Calon Anggota DPR RI dari Partai Golkar untuk Sulawesi Utara itu menyebutkan apa yang telah ditampilkan Major 9 dalam memainkan musik kolintang dalam ajang Indonesia’s Got Talent 2023 adalah sebuah kontribusi yang sangat besar bagi upaya Pemerintah Indonesia dalam menjadikan musik kolintang warisan budaya tak benda milik negara khususnya Sulut di UNESCO.

“Ternyata musik kolintang bisa digunakan untuk mengiringi penyanyi yang menyanyikan lagu dan bukan hanya lagu daerah saja. Musik kolintang bisa digunakan sebagai musik di gereja, acara budaya, acara pemerintah, acara ulang tahun, kedukaan, pernikahan dan acara apa saja,” kata Ronny Sompie, Senin (21/8/2023).

Politisi Golkar ini mengajak warga Sulut untuk menggunakan musik kolintang sebagai musik pengiring kegiatan apa saja baik budaya, pendidikan, keagamaan, bahkan berbagai acara pesta.

Ronny Sompie yang juga mantan Kadiv Humas Mabes Polri menuturkan penggunaan musik kolintang diperlu digelorakan bagi generasi muda sejak masih dalam pendidikan di SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi.

“Penggunaan musik kolintang di sekolah-sekolah perlu didukung dengan pengadaan sarana alat musik kolintang dan pelatihnya. Karenanya perlu direncanakan dalam program kerja dan anggaran di Provinsi, Kabupaten dan Kota di Sulut. Pemerintah perlu menyediakan anggaran melalui APBD untuk penguatan penggunaan alat musik kolintang sebagai warisan budaya tak benda asal Sulawesi Utara,” jelas Sompie.

Saat ini Sompie menyebutkan Pemerintah Provinsi Sulut sedang memperjuangkan Kolintang menjadi bagian dari Warisan Budaya Tak Benda asal Indonesia versi The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

“Sebagai warga Indonesia, kita turut berbangga apabila kolintang dapat diakui secara resmi sebagai budaya dunia,” ujar Ronny Sompie.

“Warisan budaya tak benda adalah berbagai praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, serta instrumen, obyek, artefak dan ruang-ruang budaya terkait denganya bahwa masyarakat, kelompok dan dalam beberapa kasus, perorangan merupakan bagian dari warisan budaya tersebut,” cetus Mantan Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI.

Lebih lanjut Ronny Sompie mengatakan berdasarkan suara yang dihasilkan oleh alat musik kolintang terbagi menjadi 9 jenis yaitu, loway (bass), cello (cello), karua (tenor 1), karua rua (tenor 2), katelu (ukulele), ina esa (melodi 1), ina rua (melodi 2), dan ina taweng (melodi 3).

Menurutnya, alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan mallet (tongkat kecil dengan bagian ujung yang dibalut kain atau benang). Mallet berjumlah tiga yang diberi nomor tersendiri untuk memainkannya.

“Mallet nomor 1 digunakan ditangan kiri, sedangkan nomor 2 dan tiga dipegang dengan tangan kanan yang diisi disela-sela jari sesuai acord yang dimainkan,” tandas Sompie (ly).