MANADO, Zonaakurat.com – Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Manado yang dinahkodai Steven Rende akui bahwa dalam operasional Tapping Box masih banyak kendala yang dihadapi.
Hal itu diungkapkan Rende kepada zonaakurat.com setelah mengikuti rapat evaluasi bersama Bank SulutGo (BSG), Selasa (30/5/2023)bertempat di Mall Pelayanan Publik Manado.
Menurut Rende, operasional Tapping Box yang dipasang diberbagai tempat usaha, baik itu perhotelan, restoran dan tempat hiburan, masih ada yang dengan sengaja tidak menggunakan alat perekam pajak tersebut.
Hal itu begi Rende justru merugikan Pemkot Manado dalam memaksimalkan realisasi pajak tahun 2023. Namun menurutnya, wajib pajak kumabal itu masih tetap dalam pantauan. Dimana, setiap ada Tapping Box yang sengaja tidak dipakai, diketahui pada dashboard pantauan. Sehingga tim langsung turun lapangan mengecek pihak wajib pajak tersebut.
“Tentunya kalau penggunaan Tapping Box masih ada wajib pajak yang nakal. Mereka sengaja tidak pakai alat perekam pajak itu, karena mau mengambil keuntungan. Namun hal itu kami tetap pantau di dashboard aplikasi jika ada Tapping Box yang tidak aktif atau sengaja dinonaktifkan. Nah, dengan begitu tim langsung turlap dan memberikan peringatan ke wajib pajak tersebut,” beber Rende.
Tambahnya, Tapping Box ini merupakan program CSR dari Bank SulutGo hingga pada pembayaran tenaga teknisnya dibayar oleh BSG. Sebab itu hasil rapat evaluasi dengan BSG, penggunaan alat perekam pajak ini harus dimaksimalkan.
“Operasional Tapping Box ini dibayar oleh BSG termasuk tenaga teknis yang menangani jika ada masalah. Nah, rencananya alat ini bakal ditambah tapi dengan catatan penggunaan 200 buah alat ini harus maksimal dulu. Anggaplah ini sebagai sampel, jika berhasil maka BSG bersedia menambah jumlah Tapping Box dalam program CSR mereka,” ungkap Rende.
Pungkasnya, mengajak para wajib pajak agar tidak kabal dengan kewajibannya untuk membayar pajak, termasuk patuh dengan penggunaan Tapping Box. (ly).