MANADO, Zonaakurat.com – Hal miris terjadi di dunia pendidikan saat 60 anak di Tulungagung, Jawa Timur, yang tidak mendapat bangku SMA melalui jalur zonasi. Padahal, semua persyaratan sudah dipenuhi bahkan ada siswa yang nilainya bagus dan masuk zonasi namun tidak diterima.
Kasus yang sempat viral di sejumlah media nasional menuai sorotan publik apalagi terjadi justru saat bangsa Indonesia akan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 78, pertengahan pekan ini.
Salah satunya, Irjen Pol Purn Dr Ronny Franky Sompie SH MH yang juga diketahui selaku akademisi, turut angkat bicara menanggapi hal ini.
Jenderal bintang dua ini menyayangkan masih ada anak Indonesia yang belum bisa mendapatkan haknya sebagai warga negara melalui penyelenggaraan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Namun demikian menurut Ronny Sompie, sangat penting membangun wawasan berpikir bagi orang tua dan anak tentang pilihan pendidikan setelah lulus SMP sesuai perencanaan pendidikan lanjutan.
Pasalnya, selain SMA masih ada opsi lain yakni Sekolah Menengah Kejujuran (SMK).
“Dibandingkan lulusan SMA, maka lulusan SMK dapat diandalkan untuk menyiapkan generasi muda siap bekerja setelah mengikuti pendidikan sebelum melanjutkan kembali pendidikannya di perguruan tinggi jenis VOKASI seperti Politeknik dengan berbagai jurusan sesuai dengan bidang kerja yg digelutinya atau yang diminati anak2 lulusan SMK yg sudah bekerja dan mandiri,” Kata Ronny Sompie
Sambungnya, pendidikan lanjutan SMA bisa menjadi pilihan ketika lulusan SMP ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi atau pendidikan tinggi.
“Sedangkan Pendidikan di SMK menjadi pilihan lulusan SMP yg ingin langsung mandiri dan bekerja dengan kemampuan vokasi yang terampil dan sudah terlatih untuk bekerja di berbagai bidang pekerjaan sesuai dengan bidang yang ada di SMK tersebut,” ujar mantan Kadiv Humas Mabes Polri.
Mantan Kapolda Bali ini pun menambahkan, bagi orang tua dari anak lulusan SMP yang memahami bahwa biaya pendidikan tinggi cukup besar, serta peluang mengikuti pendidikan kedinasan yg mendapatkan bea siswa dari Pemerintah sangat terbatas, maka pendidikan di SMK adalah pilihan yang sangat tepat.
“Kalau orang tua dari anak lulusan SMP yang memiliki kemampuan untuk membiayai pendidikan di perguruan tinggi, maka pendidikan di SMA bisa menjadi pilihannya,” tukas Sompie yang diketahui sebagai Caleg DPR-RI Partai Golkar dari Dapil Sulut.
Di satu sisi, Ronny Sompie berharap kasus 60 anak tidak diterima di SMA Tulungagung tidak terjadi di bumi nyiur melambai. “Semoga lulusan SMP di Sulut tidak mengalami hal yg merugikan sebagaimana pengalaman 60 anak di Tulungagung,” pungkasnya. (ly).